Peta Perpolitikan Batam Berubah Pasca Ditetapkannya Pasangan Amsakar-Li Claudia Sebagai Paslon Cakada

Sheer

Batam-(RempangPos.Com)-Pasca ditetapkannya Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra sebagai pasangan Calon Wali Kota Batam dan Calon Wakil Wali Kota Batam pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang akan dilaksanakan bulan November mendatang, membuat peta perpolitikan di kota Batam berubah drastis.

Bagaimana tidak, banyak kalangan yang semula memperkirakan bakal ada tiga pasangan bakal calon kepala daerah atau tiga poros pasangan yang akan bertarung di Pilkada Batam tahun ini, terpaksa harus menelan kenyataan pahit.

Perkiraan itu pun langsung buyar tatkala tiga partai politik besar yang ada di Indonesia yakni Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Golongan Karya (Golkar) tiba-tiba kompak berkoalisi di Pilkada Batam.

Ketiga partai besar tersebut dengan penuh optimisme yang tinggi langsung mengeluarkan rekomendasinya untuk mengusung Amsakar Achmad sebagai Wali Kota Batam dan Li Claudia Chandra sebagai Wakil Wali Kota Batam Periode 2025-2029.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan munculnya calon-calon lain sebagai alternatif selain Amsakar dan Marlin. Masih terbuka karena dinamika politik masih berlansung

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, Zamzami A Karim mengatakan komposisi koalisi pasangan Amsakar Achmad- Li Claudia Chandra memang sudah ia perkirakan sebelumnya bakal terjadi.

“Kalau sudah mantap segera saja deklarasi, sebelum terjadi perubahan lain akibat dinamika politik yang masih mencair,” ujar Zamzami melalui pesan Aplikasi WhatsApp yang dikirimkan ke redaksi nagoyapos.com, Jum’at (5/7/2024).

Dalam pesan berikutnya Zamzami menambahkan, dengan telah terbentuknya koalisi tersebut, secara otomatis pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra sementara meraih 17 kursi koalisi DPRD Batam 2024.

“Dari koalisi ketiga partai tersebut sebanyak 17 kursi koalisi DPRD Batam berhasil mereka kumpulkan. Dan, ini sudah menjadi modal awal yang sangat baik,” sebutnya.

Kemudian lanjut Zamzami, karena masih tersisa kandidat lain dan parpol lain yang berdinamika seperti Partai Nasdem, PAN, Hanura dan lainnya, yang akan membentuk koalisi lain dengan pasangan lainnya.

Selain itu ada kemungkinan juga partai-partai seperti PDIP dan PKS yang masih belum menentukan calon mereka. Padahal kader-kader dari kedua partai ini juga punya potensi maju.

“Contohnya seperti Prof. Soerya Respationo atau Nuryanto Ketua DPRD Batam saat ini dari PDIP, kemudian ada Suryani dari PKS yang juga punya potensi untuk ikut bertarung di Batam,” sebutnya.

Masih kata Zamzami, dalam wacana politik di kota Batam yang paling menonjol hanya dua kubu saja yakni Amsakar vs Marlin. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari dua paslon masih terbuka.

“Kenapa hanya menonjolkan dua calon saja Amsakar dan Marlin,” sebutnya sambil bertanya.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan partai maupun calon lain dari parpol yang juga sangat menonjol masih terbuka untuk ikut dalam kontestasi pilkada Batam,” imbuhnya.

“Padahal Marlin kan sudah terlanjur berpindah dari Nasdem ke Gerindra. Mungkinkah Nasdem dan sisa partai lainnya berkoalisi mengusung Marlin yang kemungkinan berpasangan dengan Jefridin (Sekda) sebagai proxy politiknya Rudi yang akan maju di Pilgub Kepri,” tulisnya.

Lebih lanjut Zamzami mengatakan, menurut analisanya malah dia melihat kemungkinan Marlin tidak kebagian partai, karena Nasdem sendiri masih ragu mengusung beliau.

“Mungkin saja Marlin sudah mencari alternatif partai pengusung maupun calon wakil yang bisa mendongkrak elektabilitasnya. Kan masih ada waktu sampai Agustus. Kita lihat perkembangan selanjutnya,” pungkasnya.(SL)

 

 

 

 

 

 

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *