Batam-(RempangPos.Com)- Puisi adalah sastra yang membangkitkan kesadaran atau respons emosional melalui bahasa yang dipilih. Puisi adalah subjek yang luas. Karya ini bahkan sudah ada selama berabad-abad lalu.
Calon Wakil Walikota Batam nomor urut 1, Nuryanto menegaskan bahwa perkembangan dan kemajuan kota Batam haruslah berbasis pada kebudayaan.
Hal itu disampaikan Nuryanto pada acara ‘Parade Puisi Panggung Demokrasi Batam Madani,’ di Batam Center, Senin (28/10/2024) malam.
Nuryanto yang akrab disapa Cak Nur ini menjelaskan, hanya dengan kebudayaan yang bisa membuat masyarakat Indonesia khususnya kota Batam yang bisa membuat mata rantai pemuda dari zaman sebelum kemerdekaan hingga saat tidak terputus.
“Kebudayaan itu memiliki mata rantai yang kuat dengan para leluhur. Termasuk para pahlawan yang telah berbuat memerdekakan Bangsa ini,” kata Cak Nur usia membacakan satu puisi.
Pemuda, kata cak Nur, harus memiliki rasa hormat dan kewajiban memelihara bangsa ini. Kebudayaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu harus terus terpelihara dan diimplementasikan dalam bermasyarakat.
Terlebih, kota Batam, yang memiliki ragam kebudayaan Nusantara, sudah sepatutnya budaya di Batam bisa mencerminkan bagaimana budaya Nusantara seutuhnya.
“Batam ini kota majemuk. Cerminan Indonesia ada di sini, ini yang harus kita pelihara sehingga Batam menjadi bandar dunia madani yang berbudaya dan berakhlak. Itu yang kita cita-citakan. Bersama NADI, kami aka wujudkan itu,” ungkap Cak Nur.
Bersempena dengan hari sumpah pemuda, Cak Nur, melanjutkan, momentum ini bisa menumbuhkan semangat para pemuda untuk melestarikan kebudayaan Nusantara. Dengan begitu, pemuda juga sudah turut berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Momentum ini kita ambil semangat dan spiritnya, dengan keberagaman pemuda yang ada di Batam, bisa menumbuhkan rasa kebersamaan sebagai pemuda Indonesia,” katanya.
Dikatakan Cak Nur, juga dirinya bersama Hardi Hood diberikan amanah untuk memimpin Kota Batam, Ia akan memberikan ruang yu besar bagi seniman Batam untuk berkarya sesuai dengan keahliannya. Sehingga Batam sebagai bandar dunia madani yang berbudaya dan sejahtera bisa terwujud.
“Semua kebudayaan bisa berkembang di kota Batam. Kita jadikan budaya Melayu menjadi payung bagi budaya Nusantara yang ada di Batam,” jelasnya.
“Sehingga modernisasi tidak menggusur kebudayaan yang ada. Menghargai leluhur, merupakan implementasi dari memaknai sumpah pemuda,” pungkasnya.(SL)
Redaksi